3. ADZAN DAN IQAMAT
Adzan artinya pemberitahuan tentang telah
datang waktu shalat, dan lafadhnya adalah
: الله أكبر (4x)، أشهد أن لا إله إلا الله (2x)، أشهد أن محمداً
رسول الله (2x) حيّ على الصلاة (2x) حيّ على الفلاح (2x)، الله أكبر (2x) لا إله
إلا الله.
sedang iqamat dengan menambahkan (حيَّ على الفلاح) setelah: قد قامت الصلاة
(2x)
- Adzan dan iqamat hukumnya sunnah muakkadah untuk
melaksanakan shalat fardhu, bagi munfarid maupun berjamaah, menurut
jumhurul ulama. Keduanya hukumnya wajib di masjid menurut imam Malik dan
fardhu kifyaah menurut imam Ahmad
- Disunnhkan bagi yang mendengar adzn untuk
menguapkan seperti yang diucapkan oleh muadzdzin kecuali dalam bacaan حيّ على الصلاة (2x) حيّ على الفلاح (2x)
yang dijawab dengan : لا
حولَ ولا قوة إلَّا بالله العلي العظيkemudian bershalawat atas Nabi
sesudah adzan dan mengucapkan : اللهمَّ
ربَّ هذهِ الدعوةِ التامَّةِ والصلاةِ القائمةِ آتِ مُحمّداً الوسيلة
والفضيلة، وابعثه مقاماً محموداً الذي وعدته Ya Allah Pemiliki panggilan yang sempurna
ini, dan shalat yang tegak. Berikan kepada Nabi Muhammad wasilah dan
keutamaan, berikan kepadanya tempat yang terpuji yang telah Engkau
janjikan. HR. Al Bukhariy
- Disunnahkan berdoa antara adzan dan iqamat. Di
antara doa ma’tsur dalam hal ini adalah yang diriwayatkan dari Sa’d bin
Abi Waqas, dari Rasulullah saw:”Barang siapa yang mengucapkan ketika
mendengar mu’adzdzin: وأنا أشهد أن لا إله إلّا الله وحده لا شَريكَ له،
وأن مُحمداً عَبده ورسوله، رَضيت بالله رباً، وبالإِسلامِ ديناً، وبمحمدٍ صلى
الله عليه وسلم رسولاً، غَفر الله له ذُنوبه Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah, Maha Esa, Tiada sekutu baginya. Dan bahwa Nabi Muhammad
adalah hamba dan utusannya. Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam
agamaku, Nabi Muhammad saw sebagai utusan. Akan diampuni dosa-dosanya. HR
Muslim dan At Tirmidziy.
- Disunnahkan
ada jarak antara adzan dan iqamat untuk memberi kesempatan orang hadir ke
masjid. Diperbolehkan juga iqamat selain orang yang adzan[5].
Disunnahkan bagi yang mendengar qamat untuk menguapkan seperti yang
dikatakan oleh orang yang qamat. Sebagaimana disunnahkan pula berdiri
ketika orang yang qamat mengucapkan (قد قامت الصلاة
- Diajarkan bagi orang yang mengqadha shalat yang
terlewatkan untuk adzan dan iqamat. Dan jika shalat yang ditinggalkan itu
banyak maka adzan unutk shalat pertama dan qamat untuk setiap shalat.
- Diperbolehkan berbicara dll antara qamat dan
shalat, dan tidak mengulang iqamat meskipun penghalang itu panjang. Hal
ini ditetapkan dalam As Sunnah seperti dalam riwayat Al Bukhariy
- Wanita tidak disunnahkan adzan dan iqamat. Tetapi
tidak apa-apa jika melakukannya. Aisyah ra pernah melakukannya seperti
yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi.
[1] Hujjah
Imam Syafi;I adalah hadits Ibnu Mas’ud, Bahwa Rasulullah saw shalat shubuh
pertama di awal waktu, lalu shalat hari berikutnya di akhir waktu, kemudian
shalat Rasulullah pada saat masih gelap setelah itu sampai wafat. HR Al
Baihaqi, dengan sanad shahih. Juga hadits Aisyah ra: “Bahwasannya para wanita
mukminah kembali ke rumahnya setelah shalat shubuh bersama Nabi Muhammad saw,
mereka tidak dapat dikenali karnea masih gelap. HR Al Jama’ah
[2] dalil
madzhab Hanafi adalah hadits: Akhirkan shalat fajar, sesungguhnya ia lebih
besar pahalanya.” HR Al Khamsah dan disahihkan oleh At Tirmidziy
[3] Adalah
Rasulullah jika di saat sangat dingin mensegerakan shalat dan jika di waktu
sangat pamas menunda sehingga agak dingin ketika shalat
[4] Hadits
Rafi’ bin Khudaij: Kami shalat maghrib bersama Rasulullah saw, ketika selesai
shalat di antara kami masih melihat letak sandalnya. HR Muslim.
[5] hadits yang
menyatakan: Barang siapa adzan dia yang qamat, adalah dhaif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar