السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله، الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول
الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه ووالاه، أما بعد:
Secara
harfiyah, maksiat artinya durhaka atau tidak patuh. Maksudnya adalah suatu
perbuatan yang tidak mengikuti apa yang telah digariskan Allah Swt. Lawan dari
maksiat adalah taat. Salah satu konsekuensi penting dari keimanan kepada Allah
Swt adalah taat kepada segala perintah-Nya dan meninggalkan segala
larangan-Nya, baik dalam keadaan sendiri maupun bersama orang lain, dalam
situasi senang maupun susah, begitulah seterusnya.
Dalam perjuangan
menegakkan ajaran Islam, setiap pejuang harus selalu berada dalam ketaatan dan
tidak boleh melakukan hal-hal yang bernilai maksiat. Hal ini karena kemaksiatan
akan mengakibatkan penilaian dosa dari Allah Swt dan dosa akan menimbulkan
akibat yang sangat fatal, baik bagi individu maupun jamaah.
AKIBAT MAKSIAT.
Dosa
yang merupakan kemaksiatan setidak-tidaknya akan membawa empat akibat, tidak
hanya di dunia ini tapi juga di akhirat nanti. Empat akibat itu sangat penting
kita pahami dan kita renungi agar dosa dan kemaksiatan tidak kita anggap
sepele, sekecil apapun kemaksiatan itu.
1.
Menggelisahkan Hati.
Ketenangan
hati merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh manusia dalam menjalani
kehidupannya, apalagi bagi para pejuang di jalan Allah. Sebagai manusia,
kehidupan ini bisa dijalani dengan baik manakala ada ketenangan batin, namun
bila ketenangan jiwa tidak dimiliki, tentu saja kehidupan ini tidak bisa
dijalani dengan baik. Karena itu, sangat berbahaya bila pemimpin dan rakyatnya
tidak memiliki ketenangan jiwa disebabkan dosa yang dilakukannya. Hal ini
karena dosa memang dapat menggelisahkan hati pelakunya dan bisa berakibat pada
tindakan-tindakan yang mendatangkan perbuatan dosa berikutnya, Rasulullah
bersabda:
"Dosa
adalah sesuatu yang menggelisahkan dalam hati seseorang, sedangkan ia tidak
setuju kalau hal itu diketahui oleh orang lain". (HR. Ahmad)
2. Terjadi Bencana Alam
Di dunia ini seringkali terjadi bencana alam mulai dari
kemarau yang terlalu panjang hingga masyarakat kesulitan air, gunung meletus,
gempa bumi, tanah longsor, banjir, kebakaran, angin kencang dan sebagainya. Hal
itu jangan kita anggap sebagai peristiwa alam biasa. Karena pada hakikatnya
bencana ada kaitannya dengan dosa yang dilakukan oleh manusia sehingga Allah
Swt menunjukkan kemurkaan-Nya.
"Maka
masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka
ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada
yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami
benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan
Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri". (Q.S. 29:40)
Terjadinya
berbagai bencana alam pada hakikatnya adalah untuk mengingatkan manusia agar
menyadari kesalahannya sehingga mereka mau kembali ke jalan Allah yang benar.
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar)". (QS 30:41)
3. Pertentangan Antar Manusia.
Dosa yang
dilakukan oleh manusia ternyata bisa menimbulkan konflik di antara sesama
mereka. Bahkan hingga terjadi tindakan-tindakan yang ganas, antar satu dengan
lainnya, sesuatu yang semula tidak kita duga sama sekali. Hal ini karena orang
yang berbuat dosa tidak mau mengakui kesalahannya, meskipun tahu bahwa ia telah
berbuat salah. Maka orang yang dianggap telah berbuat salah dan dosa akan
dipermasalahkan sehingga terjadilah konflik yang tidak sedikit melahirkan
tindakan-tindakan yang sadis. Karena itu, bila di suatu negeri sering terjadi
konflik, baik antar masyarakat maupun para pemimpinnya, salah satu yang harus
kita teliti adalah dosa apa yang mereka lakukan sehingga mereka saling
berselisih.
"Katakanlah: Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab
kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu
dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada
sebagian kamu keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa kami
mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami" (QS
6:65)
Dalam kehidupan berjamaah, bila di
antara anggota-anggotanya ada yang melakukan kemaksiatan, ini akan menimbulkan
pertentangan di antara mereka. Pertentangan yang bisa menimbulkan hilangnya
kekuatan jamaah itu karena ada perpecahan, Rasulullah Saw bersabda:
"Demi
yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tiada dua orang saling mengasihi lalu
bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa yang dilakukan oleh salah
seorang dari keduanya".
(HR. Ad Dailami)
4. Terhambat Untuk Bisa Masuk Surga.
Dalam rangkaian
peristiwa pada hari kiamat, ada saat di mana manusia akan menunggu keputusan
Allah Swt, apakah ia akan dimasukkan ke dalam surga atau ke neraka. Orang yang
banyak beramal shaleh dengan membawa pahala yang banyak, akan tenang-tenang saja menghadapi situasi
itu. Bahkan dari raut wajahnya nampak kegembiraan karena ia yakin akan
keputusan Allah yang menggembirakan dirinya, yakni dimasukkan ke dalam surga.
Tapi bagi orang yang berbuat dosa dalam hidupnya di dunia, apalagi dosa-dosa
besar yang dibawanya, maka ia sangat murung dan takut dalam menghadapi
keputusan Allah terhadap dirinya. Apalagi memang tidak mungkin rasanya bila ia
masuk ke dalam surga karena dalam kehidupan yang dijalaninya, ia selalu
berpaling dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an,
"Barang siapa berpaling dari Al-Qur’an, maka
sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, mereka kekal di
dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari
kiamat, (yaitu) di hari (yang waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu
orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram" (QS 20:100-102).
Hal
itu dapat itu terjadi, pada sebuah negeri yang dapat dikatakan sebagai negeri
yang penuh dosa Sehingga tidak mungkin bisa dicapai kebahagiaan dan ketenangan
hidup di dalamnya. Bahkan di dalam hadits, Rasulullah Saw memastikan orang yang
bermaksiat kepada Allah Swt dan mati dalam kemaksiatan tidak akan bisa masuk ke
dalam surga, Rasulullah Saw bersabda:
Semua
umatku akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Sahabat bertanya, “Siapa yang
tidak mau Ya Rasulullah?”. Rasul menjawab, “Barang siapa yang taat kepadaku ia
masuk surga dan siapa yang durhaka
kepadaku ia termasuk orang yang tidak mau”.
AKIBAT
DALAM PERJUANGAN.
Objektifitas
sejarah dalam Islam telah menunjukkan kepada kita betapa kemaksiatan bisa
menjadi penyebab suatu kekalahan dalam perjuangan. Dari sekian banyak peristiwa,
ada dua peristiwa penting yang bisa kita jadikan rujukan untuk mengambil
pelajaran.
Pertama, kekalahan dalam perang Uhud yang terjadi karena ketidakdisiplinan para
sahabat. Ketika itu, Rasulullah Saw belum menyatakan bahwa perang sudah selesai
meskipun musuh-musuh sudah meninggalkan arena perang karena mendapatkan
serangan yang dahsyat dari pasukan muslim. Tapi sebagian sahabat justru telah
melakukan pengumpulan harta rampasan perang (ghanimah), maka sahabat-sahabat
yang lainpun turut serta mengumpulkan harta itu, termasuk pasukan yang di atas
bukit. Melihat hal itu, sisa-sisa tentara kafir melakukan konsolidasi dan
mereka naik ke atas bukit lalu melakukan serangan yang bertubi-tubi hingga para
sahabat kocar-kacir, bahkan 70 orang sahabat menjadi syahid dan Rasulullah Saw
sendiri terperosok ke dalam lubang, mengalami luka dan giginya sampai patah.
Kedua, kekalahan dalam perang Hunain
meskipun kaum muslimin berjumlah sangat banyak, yakni 12.000 pasukan, sedangkan
pasukan kafir hanya 4000 orang. Hal ini terjadi karena adanya perasaan sombong
dan menganggap enteng lawan karena jumlah pasukan yang banyak. Hal ini
menyebabkan jumlah pasukan Islam menjadi sedikit dan yang sedikit itulah yang
kemudian menunjukkan kesungguhan sehingga berhasil mengalahkan musuh.
Dari dua contoh
ini, menjadi jelas bagi kita betapa para dai dan mujahid harus betul-betul
memiliki akhlaq yang mulia untuk suksesnya dalam perjuangan, sedangkan
kemaksiatan hanya akan membuat Allah menjadi murka, bahkan sangat besar
kemurkaan-Nya sehingga sulit memberikan kemenangan kepada kaum muslimin.
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ - والسلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar